Sayangi ginjal kita



Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut NEFROLOGI. Manusia mempunyai sepasang ginjal yang terletak dibelakang perut atau abdomen. Ginjal ini tewrletak di kanan dan kiri tulang belakang dibawah hati dan limpa. Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjarpituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
Yang Mempengaruhi Produksi Urin :
Hormon anti diuretik (ADH): hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior. Hormone ini mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakit diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat encer.
Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :
  1. Jumlah air yang diminum. Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
  2. Saraf. Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.
  3. Banyak sedikitnya hormon insulin. Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.
Jadi dengan mengkonsumsi air secukupnya berarti menjaga ginjal kita dari kerusakan. Seperti yang disarankan pak dokter sama bu dokter minimal 8 gelas sehari lho.....kan ada pepatah bilang "Lebih baik mencegah daripada mengobati".
Sumber : RUMAH SAKIT BEDAH ANNUR


4 komentar:

Belogger Prost on Sabtu, Januari 16, 2010 12:28:00 PM mengatakan...

terima kasih infonya sobat

Hery on Sabtu, Januari 16, 2010 12:43:00 PM mengatakan...

yupz arti persahabatan adalah untu saling berbagi...thanks juga buat Prost yang udah komen

denny on Selasa, Januari 19, 2010 11:06:00 AM mengatakan...

sip bro,ginjal punya fungsi vital,... follow balik ya,...

poterpoenya on Selasa, Januari 19, 2010 2:49:00 PM mengatakan...

betul banget, karena ginjal gagal berfungsi terpaksa harus bolak balik rumah sakit. ok lngsung aku pollow