Es Kutub Utara Mencair



Apakah pernah terbayang dalam benak kita seandainya bumi ini tidak mempunyai  lapisan es? Cahaya matahari langsung menuju bumi tanpa ada penangkalnya? Tuhan menciptakan alam ini dengan sempurna, semua saling berkaitan dan saling membutuhkan. Sebagai contohnya LAUT ARKTIK atau lebih di kenal dengan KUTUB UTARA, lautan ini menangkal lebih dari 80% radiasi sinar matahari untuk mendinginkan air laut. Seandainya tidak ada lapisan es dimuka bumi ini mungkin air laut akan mendidih.
       Tetapi akibat pemanasan global yang akhir-akhir ini kian membimbangkan lapisan es tersebut mencair dengan kecepatan yang membahayakan. Ini ditandai dengan ditemukannya beberapa bongkahan es yang terapung di laut jauh dari tempat asalnya. Menurut para ilmuwan-ilmuwan yang melakukan penelitian dan kajian memperkirakan kemungkinan bahwa es di laut kutub utara akan mencair di akhir musim panas 2012. Menurut data  pada tahun 1988 es yang lebih tua tebalnya sekitar 3 meter, lebih dari 50% es berusia lebih dari 5 tahun. Sedangkan pada tahun 2008 es yang baru tebalnya hanya 1 meter, 70% dari es baru terbentuk pada musim gugur dan musim semi tahun 2007. Es yang lebih tua adalah es yang telah bertahan setidaknya selama satu musim panas. Lapisan es tua ini sangat penting karena lebih tebal dan lebih keras. Tanpa lapisan es maka air yang berwarna gelap dari lautan arktik akan menyerap panas matahari dan bukannya memantulkannya sehingga mempercepat pemanasan global. Sekarang tahun 2010 sudah bermula berapakah kira-kira lapisan es yang baru, tentunya semakin berkurang. Apa yang terjadi bila seluruh lapisan es tersebut mencair? Siapa yang harus bertanggung jawab? Dari mulai sekarang sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga alam sekitar ini untuk mengurangi pemanasan yang tengah melanda bumi kita tercinta ini.
        Menurut data dari Badan Penerbangan dan Angakasa Luar Nasional AS (NASA) memberikan informasi tentang hilangnya jumlah es di arktik. Penemuan tersebut meliputi bukti penipisan es yang terjadi hampir 18cm setiap tahunnya antara tahun 2004 dan 2008. Ini berarti 42% kehilangan dari jumlah es yang lebih tua selama empat musim dingin. Lapisan  di Arktik memainkan peranan yang penting dalam menyetabilkan iklim global dan pola cuaca karena perbedaan temperatur antara kutub yang dingin dengan udara yang hangat disekitar katulistiwa yang menggerakkan arus udara dan air. Tanpa perlindungan es untuk memantulkan cahaya matahari maka 90% dari panas matahari dapat masuk air terbuka dan akan memepercepat pemanasan global.
        Kita harus segera menghentikan pemanasan global yang terjadi di bumi ini. Cara yang terbaik untuk menghentikannya adalah menghentikan produksi gas rumah kaca, mengurangkan emisi bahan bakar. Tapi ada yang lebih efektif yaitu mengurangkan produksi metana. Atmosfer akan lebih cepat menjadi dingin dengan berkurangnya kadar metana dari pada menghentikan karbondioksida terlebih dahulu. Jika bukan kita siapa lagi? Apa yang akan terjadi pada anak cucu kita bila bumi semakin panas? Menjadi tugas kita semua untuk menjawabnya. Marilah senantiasa kita jaga alam sekitar kita demi kelangsungan hidup yang lebih baik.


4 komentar:

Mhya on Jumat, Februari 26, 2010 9:46:00 AM mengatakan...

bagus juga pengetahuannya tentang alam, baik untuk menunjang pelajaran geografi,,,,thank ya infonya.....

Hery on Jumat, Februari 26, 2010 11:24:00 AM mengatakan...

thanks dah berkunjung, emmmmm....pemanasan global semakin menakutkan dampaknya. jadi dari sekarang kita harus mulai bertindak...

efr on Kamis, April 22, 2010 9:34:00 PM mengatakan...

ckck.. bumi ini bener2 udah gak aman buat dihuni...
Tuhan ciptakan bumi, manusia yang merusaknya...

Unknown on Kamis, Agustus 19, 2010 11:59:00 AM mengatakan...

Pemerintah n para penguasa dunia jangan ngomong doang untuk menghentikan global warming, mereka boro2 mementingkan kepentingan dunia malah berlomba2 menimbun emas.. kita sebagai rakyat kecil boro2 mau mikirin global warming, mikirin buat mkn shari2 aza dah cukup pusing..