Manfaat Sirih Merah


Sirih merah (piper crocatum) mungkin belum populer, dibandingkan dengan kerabatnya sirih hijau dalam masyarakat Indonesia. Tanaman itu lebih banyak dikenal sebagai tanaman hias, padahal memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.
Bentuk daun sirih merah dan hijau tidak berbeda, hanya saja sirih merah daunnya berwarna merah keperakan.

Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, terpenoid, tanin dan flavonoid.

Senyawa yang paling dominan yakni alkoloid. Zat itu merupakan bahan organik yang mengandung nitrogen. Sedangkan senyawa lainnya seperti flavonoid dan polevenolad memiliki sifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik dan anti-iflamasi.

Selain senyawa-senyawa tersebut tentunya masih banyak lagi zat berkhasiat lainnya dalam daun sirih merah. Tanin misalnya, zat ini berkhasiat untuk mengobati sakit perut.
Sama halnya dengan sirih hijau, daun sirih merah juga dapat digunakan untuk mengurangi keputihan dan menjaga organ kewanitaan. Dengan merebus 7-10 lembar daun sirih merah, lalu menggunakan air rebusan tersebut untuk membilas organ kewanitaan maka masalah keputihan dan gangguan organ kewanitaan lainnya dapat diatasi.
Sirih merah selain sebagai tanaman hias ternyata memiliki kemampuan untuk mengobati berbagai macam penyakit yang lebih berat seperti kanker, diabetes melitus, hipertensi, batu ginjal, hepatitis dan ambeien.

Untuk mengambil manfaatnya daun sirih merah direbus dengan air hingga mendidih dan air rebusan berkurang. Tiga lembar daun sirih merah yang cukup tua direbus dengan tiga gelas air sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Air rebusan sirih merah terasa pahit, untuk mengurangi rasa pahitnya air rebusaan bisa dicampur madu. Air rebusan diminum tiga kali sehari yakni pagi, siang dan malam.

Saat ini sirih merah sudah banyak diproduksi dalam bentuk ekstrak, tunggal maupun dengan campuran herba lainnya yang dijual di toko herba ataupun klinik herba. Tidak perlu kwatir mengkonsumsi bentuk ekstrak karena khasiatnya tidak berkurang. (berbagai sumber/cr1/rin)

0 komentar: