Menurut pandangan saya perguruan tinggi yang banyak menghasilkan lulusan-lulusan yang siap bersaing di dunia kerja dan mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi yang lain baru boleh dikatakan perguruan tinggi idaman. Kenapa? Karena persaingan di dunia kerja saat ini menuntut setiap orang untuk memiliki kemahiran dan juga ketrampilan. Jadi bukan hanya pandai dalam teori saja tetapi mampu mempraktikannya. Perguruan tinggi yang mempunyai tenaga pengajar dan pengelola yang selalu aktif mencari ide-ide baru yang berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan di tempat dia mengajar. Didukung mahasiswa yang senantiasa berfikiran maju tentunya akan menjadi nilai plus untuk perguruan tinggi tersebut. Dengan demikian lambat laun perguruan tinggi tersebut akan menjadi perguruan tinggi idaman.
Tetapi alangkah sayangnya bila sebuah perguruan tinggi sudah menjadi perguruan tinggi yang favorit, biasanya di ikuti dengan mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Akhirnya banyak calon mahasiswa yang terpaksa meneruskan belajar ke perguruan tinggi yang menurut dia tidak sesuai dengan minatnya. Selain itu banyak mahasiswa yang terpaksa berhenti di tengah jalan karena tidak mampu membayar biaya kuliahnya. “ILMU ITU MAHAL HARGANYA” , tetapi apakah harus selamanya seperti itu? Apakah tidak ada alternatif lain untuk menyelesaikannya. Sedangkan mahasiswa yang mampu dalam segi ekonomi ternyata enggan belajar sungguh-sungguh. Mahasiswa yang punya kepandaian terpaksa berhenti ditengah jalan karena keterbatasan biaya.
Andai saja kita bisa mencontoh negara-negara tetangga yang begitu memperhatikan tentang pendidikan rakyatnya. Pihak perguruan tinggi bisa memberikan beasiswa untuk siswa-siswa SLTA dari golongan tidak mampu untuk meneruskan ke perguruan tinggi tersebut. Atau bisa juga dinas pendidikan memberikan pinjaman biaya pendidikan kepada mahasiswa kurang mampu untuk meneruskan studynya. Dan biaya tersebut wajib dikembalikan setelah mahasiswa tersebut lulus dan telah bekerja. Tetapi alternatif ini pun tidak semudah bayangan kita banyak aspek untuk dipertimbangkan. Dengan cara ini mungkin saja bisa mengangkat mutu pedidikan di negara kita, dan tentu saja perguruan tinggi yang seperti inilah perguruan tinggi idaman. Perguruan tinggi yang mengerti akan kesulitan ekonomi mahasiswanya. Dan setiap mahasiswa akan berkata inilah “PERGURUAN TINGGI IDAMAN”.
Tetapi alangkah sayangnya bila sebuah perguruan tinggi sudah menjadi perguruan tinggi yang favorit, biasanya di ikuti dengan mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Akhirnya banyak calon mahasiswa yang terpaksa meneruskan belajar ke perguruan tinggi yang menurut dia tidak sesuai dengan minatnya. Selain itu banyak mahasiswa yang terpaksa berhenti di tengah jalan karena tidak mampu membayar biaya kuliahnya. “ILMU ITU MAHAL HARGANYA” , tetapi apakah harus selamanya seperti itu? Apakah tidak ada alternatif lain untuk menyelesaikannya. Sedangkan mahasiswa yang mampu dalam segi ekonomi ternyata enggan belajar sungguh-sungguh. Mahasiswa yang punya kepandaian terpaksa berhenti ditengah jalan karena keterbatasan biaya.
Andai saja kita bisa mencontoh negara-negara tetangga yang begitu memperhatikan tentang pendidikan rakyatnya. Pihak perguruan tinggi bisa memberikan beasiswa untuk siswa-siswa SLTA dari golongan tidak mampu untuk meneruskan ke perguruan tinggi tersebut. Atau bisa juga dinas pendidikan memberikan pinjaman biaya pendidikan kepada mahasiswa kurang mampu untuk meneruskan studynya. Dan biaya tersebut wajib dikembalikan setelah mahasiswa tersebut lulus dan telah bekerja. Tetapi alternatif ini pun tidak semudah bayangan kita banyak aspek untuk dipertimbangkan. Dengan cara ini mungkin saja bisa mengangkat mutu pedidikan di negara kita, dan tentu saja perguruan tinggi yang seperti inilah perguruan tinggi idaman. Perguruan tinggi yang mengerti akan kesulitan ekonomi mahasiswanya. Dan setiap mahasiswa akan berkata inilah “PERGURUAN TINGGI IDAMAN”.
9 komentar:
lha koq kweki malah nguli neng kene ngopo?
tak takon..?yow kono neng chino kono...
nuntut ngilmu...
dasar gemblong bengoooooooooooooong
gw dulu kepengen kuliah diluar..tp apa daya dana tak sampai
sama kang bayu...pengene nerusin study tp apa daya biaya kuliah melambung tinggi
lomba atau ga lomba, tetep kita mesti jaga and pelihara blog kita biar PRnya naek
setuju buat gadget karena itu yang lebih penting.
Biaya kuliah tinggi, harga barang naik....Gmn nasib masyarakat ga mampu untuk bisa kuliah ya???
iya..kalo kyk gini terus gmn opendidikan dinegara kita ya?
keren artikelnya. komentar di perguruan tinggi idaman saya yah..
Posting Komentar